“jikalau tuhanmu menghendaki, tentu ia menjadikan manusia umat yang satu,tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang telah diberi rahmat oleh tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat tuhanmu (keputusan-Nya) elah ditetakan: sesungguhnya aku akan memenuhi neraka jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.”(Q.S Hud :118-119)
Dikehidupan yang kita jalani ini sering kita melihat banyak perbedaan pendapat antara kita dan orang lain lantas bagaimana etika kita menyikapi yang demikian. Perbedan pendapat sudah terjadi pada masa lalu di antara para sahabat. Rasulullah SAW juga tidak memaksakan kehendaknya agar pengikutnya menyepakati hanya satu kehendak saja. Didalam sejarah mencatat betapa seringnya para sahabat berbeda pendapat antara yang satu dengan yangn lainnya, seperti Abu bakar As siddiq dan Ummar ibnu khattab sering memiliki pandangan berbeda bahkan bertolak belakang diantar keduanya.
Perbedan pendapat jika kita ingin melihat secara jernih dapat menyuburkan akal pikiran kita dan mempertajam analisa. Dengan adanya perbedaan pendapat seseorang diuntut berpikir kritis,logis dan analisis. Didalam diri tentunya mempunyai daya dorong untuk menggunakan nalar yang baik adn menyusun argumentasi secara baik danbenar dan mudah dipahami.
Sesungguhnya banyak maanfaat yang dapat kita ambil dari banyaknya perbedaan pendapat itu sendiri. Tidak lupa itu semua dengan catatan tidak melampaui batas yang telah ditentukan oleh agama dan berpengang teguh atas talinya Allah SWT banyak contoh yang dapat diambil seperti Ikhtilaf ulamayang dapat di ambil darinya adalah memperkaya dalil-dalil yang shohih tentunya supaya bisa menjadi rujukan untuk mengambil keputusan.
Perbedaan pendapat ini juga dapat melahirkan banyak solusi untuk masalah atau kasus yang dihadapi, setiap masalah atau kasus yang dihadapi tentunya mempunyai solusi yang berbeda juaga tidak mungkin satu solusi bisa memecahkan banyak masalah tidak mungkinkan. Dengan adanya perbedaan pendapat akan melahirkan banyak solusi juga didalam kehidupan ini.
1. Saling menhormati dan memberi aspresiasi
Disini memberikan pujian atas pendapat orang lain yang baik dan sesuai dengan pendapat yang kita miliki, tapi jika ada pendapat yang kurang bagus janganlah sekali-kali mengejek atau mengolok-olok pendapatnya yang pendapatnya berseberangan dengan pendapat kita cukup katakan kepada dia “saya kurang setuju” atau “ Mungkin ada pendapat, solusi yang lain”
2. Mejaukan diri dari sikap meremehkan dan merendahkan orang lain
Menghormati jika orang lain berbicara mendengarkan apa yang dikatakanya dan tidak membuat tingkah yang tidak ketika seseorang lagi berbicara dan menjauhkan diri dari perbuatan atau sikap merendahkan,meremehkan orang lain dan jangan memotong pembicaraan sampai ia selesai berbicara, atau jangan memberi komentar yang negatif.
3. Tidak berprasangka
Allah berfirman “ Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali perasangkaan saja. Sesungguhnya perasangka itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran (Q.S Yunus : 36). Dan jugaRasulullah SAW bersabda “ Iyyakum wajhonna painnaa jhonna akjabul haditsi” Artinya” Janganlah kamu sekalian berprasangka kepada orang lain karena perasangka itu adalah perkataan yang paling bohong”
4. Tidak melontarkan kata yang dapat melukai persaan orang lain
“lidah adalah sumber bencara dan pangkal dari dosa” oleh karena itu jagalah lisan (lidah) jika hendak berbica ”Berpikir sebelum berbuat (berbicara).” Pilihlah kata-kata yang bijak ketika berbicara dan hindari diri dari kata-kata yang membuat perasaan orang lain terlukai oleh kata-kata itu sendiri.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah dan semoga bermanfaat Amin
ConversionConversion EmoticonEmoticon